Latest Posts

Tracking Jalan Rel Petak Padalarang - Cilame

Hisorical


A.   Sekilas Tentang Petak Jalan Rel Padalarang – Cilame

Petak antara Padalarang hingga Cilame memang begitu indah pemandangannya oleh karena itu sudah tak asing lagi apabila banyak Railfans yang sering mengabadikan moment si ular besi meliuk di petak ini, keistimewaan petak ini adalah banyaknya jembatan jembatan dengan bentang cukup panjang dan tinggi terhitung ada 10 macam jembatan yang membentang. Masing-masing jembatan memiliki ciri khas ketinggian serta panjang jembatan yang berbeda tentunya berikut ini nama nama jembatan dari stasiun Padalarang sampai stasiun Cilame
1. Cirengge 
2. Cimeta
3. Gandasoli
4. Cibodas
5. Cikadongdong
6. Cibisoro
7. Tarengtong
8.  Sinapeul
9. Ciroyom
10. Cikurutug
Ada sebuah jembatan yang cukup panjang dan terkenal di petak ini. Yaitu, Jembatan Cibisoro jembatan ini terpanjang nomer dua di Daop 2 Setelah Jembatan Cikubang
( Petak Cilame – Sasaksaat ) . Namun, panjang jembatan ini memang tak sepanjang Jembatan Cikubang. Hanya saja, dipetak ini juga terdapat jembatan yang posisinya berdampingan dengan Jalan Tol Cipularang yaitu jembatan Cikurutug. Jarak antara Stasiun Padalarang dengan Stasiun Cilame sekitar kurang lebih 5 Km. Petak ini juga dilintasi oleh Beberapa Kereta dengan Tujuan Jakarta-Bandung,Jakarta-Kroya,Bandung-Surabaya Pasar Turi Yaitu KA Argo Parahyangan (Bandung – Gambir),KA Serayu (Jakarta – Bandung – Kroya),KA Harina (Bandung – Semarang – Surabaya Pasar Turi), KA Ekonomi Lokal (Cibatu – Kiaracondong – Purwakarta), KA Barang Petikemas (Gedebage – Jakarta)

B.     Tracking Petak Stasiun Padalarang – Stasiun Cilame
Hari minggu tanggal 24 Maret 2013,saya mencoba tracking di petak Cilame – Sasaksaat pas waktu itu hari minggu kebetulan libur kerja,dari pada galau di rumah saya putuskan untuk mencoba tracking di petak ini. Saya berangkat dari stasiun Jatinegara menuju ke Stasiun Bandung menggunakan Kereta Api Argo Parahyangan dari Jatinegara yang seharusnya kereta tiba di stasiun Jatinegara jam 08,37 ternyata telat hampir 1 jam akhirnya berangkat jam 09,15 tiba di Bandung pun telat alhasil di bandung ketinggalan KA Lokal Bandung – Padalarang jadinya naik Kereta Yang di belakangnya sekitar jam 12,30 terus nyampe di Padalarang aku langsung menuju ke Tiber Padalarang untuk istirahat sejenak sambil makan di pinggir Rel,setelah makan aku mencoba mengabadikan Kereta api yang liwat di Tiber Padalarang
setelah mengabadikan kereta api saya langsung bersiap siap untuk tracking petak ini (PDL-CLE) saya berhenti sejenak di dekat Jembatan Cirengge dan Cimeta untuk memotret KA lokal Cibatuan melintas di jembatan ini sembari duduk di atas bukit sebelah jembatan, setelah selasai saya melanjutkan perjalanannya dengan menyebrangi jembatan Cirengge dan Cimeta  perjalanannya pun saya percepat untuk sampai ke Jembatan Cibisoro untuk memotret KA Argo Parahyangan melintas di jembatan cibisoro alhasil saya sampai di jembatan cibisoro sayapun menyebrangi jembatan cibisoro dengan tenang dan sempat memotret pemandangan di sekitar jembatan cibisoro di atas jembatannya setelah selesai menyebrangi jembatan saya menunggu KA Argo Parahyangan Liwat,akhinya Kereta yang ditunggu tunggu tiba juga saya langsung memotretnya setelah itu saya langsung bergegas melanjutkan perjalanan saya, pas di dideket jembatan Tarengtong  saya istirahat sebentar sembari ngobrol sama warga sekitar namun Rupanya hari mulai gelap saya melanjutkan lagi perjalannya dengan cepat karena sudah agak gelap akhirnya saya sampai di Stasiun Cilame jam 17,25.Jadi dapat disimpulkan saya Tracking Dari Padalarang ke Cilame dengan jarak sekitar 5 Km berangkat dari Padalarang sekitar Jam 14,00 sampai jam 17,25 karena Tracking sembari memotret kereta api melintas di petak ini jadi butuh waktu lama untuk sampai di Cilame. Normalnya kalo Tracking Padalarang – Cilame paling Cuma sekitar 1 Jam itu kalo Jalan Terus tanpa Spoting/Nunggu Kereta Liwat sambil Foto Kereta.   

Joyride Ekonomis 5D 4N

Hisorical
Rabu, 22 Maret 2017. Oke Sahabat Railfans. Kali ini saya berbagi cerita dan pengalaman mengenai Joyride ke berbagai kota dengan Kereta Api kelas ekonomi. Sahabat Railfans, untuk kota kota yang akan di kunjungi saya dalam Joyride kali ini yaitu Surabaya, Jember, Banyuwangi, Solo, Semarang dan Purwokerto. Dengan menggunakan Kereta Api diantaranya KA Gayabaru Malam Selatan, KA Probowangi, KA Pandanwangi, KA Logawa, KA Kalijaga, KA Kamandaka ke 6 Kereta Api itu yang akan mengantarkan saya berkunjung ke 6 kota tersebut dalam waktu 5 Hari 4 Malam Joyride kali ini saya namai atau saya sebut dengan Joyride 5D4N/EDAN Ekonomis, Kenapa disebut demikian?? Oke. Saya namai seperti itu karena Joyride kali ini di lakukan dengan Waktu 5 Hari 4 Malam Atau 5Day4Night (5D4N) dengan menaiki 6 Kereta Kelas Ekonomi semua.
Oke Sahabat Railfans langsung saja ya. Joyride ini dimulai dari Stasiun Pasar Senen (22 Maret 2017). Kenapa naik dari Stasiun Pasar Senen ???. Oke Alasannya Yang pertama saya sedang kos dan kuliah di Karawang jadi naik langsung dari Pasar Senen dikarenakan juga di Stasiun Karawang tidak berhenti. Yang kedua KA Gayabaru Malam Selatan diberangkatan di Stasiun Pasar Senen. Okr Next saja. Saya naik KA Gayabaru Malam Selatan di Kereta 8 Nomor Kursi 22E. Kenapa Saya dikereta atau digerbong itu (red:K3 8_22E), dikarenakan yang pertama gerbong/kereta paling belakang nyaman untuk dinaiki, yang kedua karena kereta 8 berada di paling belakang maka bisa melihat pemandangan liukan kereta api saat di tikungan. Oke lanjut KA Gayabaru Malam Selatan berangkat dari Stasiun Pasar Senen pukul 10:30. Setelah duduk di kursi sesuai yang tertera di tiket saya berkenalan dan ngobrol sama penumpang di sebelah saya. Selama diperjalanan penumpang tumpah ruah saling ngobrol dengan bahasa jawa indonesia. Pokoknya benar benar kereta kelas rakyat deh. Dan ngga terasa jam 16,30 KA Gayabaru Malam Selatan sampai di Stasiun Purwokerto disini kereta berhenti lama karena harus bersilang dengan KA Krakatau Ekspress dan harus bongkar muat bagasi di gerbong bagasi untuk menaikan barang barang. Setelah berjalana kurang lebih 2Jam KA Gayabaru Malam Selatan tiba di Stasiun Lempuyangan disini penumpang banyak yang turun dan naik. Setelah kereta api berjalan KA Gayabaru Malam Selatan berhenti lagi di Stasiun Klaten, Sragen, Walikukun, Kedunggalar, Geneng, Madiun, Jombang, Mojokerto. Di Antara Madiun sampai Mojokerto KA Gayabaru Malam Selatan banyak menurunkan penumpang sehingga saya bisa tiduran dan meluruskan kaki pada bangku yang kosong. Setelah KA Gayabaru Malam Selatan Berhenti di Wonokromo saya pun bergegas siap siap untuk turun. Tepat pukul 01.35 KA Gayabaru Malam Selatan tiba di Stasiun Surabaya Gubeng. Sayapun keluar lewat pintu keluar Stasiun Surabaya Gubeng Lama dan singggah sejenak di depan Indomaret Stasiun bersama penumpang lainnya yang akan menaiki KA Probowangi juga.

Blusukan Jembatan Cisomang dan Stasiun Cisomang

Hisorical
Setelah beberapa bulan tidak blusukan Rel lagi (red:Hunting) akhirnya kembali blusukan lagi. Kali ini saya blusukan di Halte Cisomang dan Jembatan Cisomang. Sebelum jauh mengulas perjalanan blusukan saya. Saya akan membahas mengenai Halte Cisomang dan Jembatan Cisomang terlebih dahulu.
Halte Cisomang adalah sebuah halte non aktif yang ada di Daop 2 Bandung tepatnya berada Desa Depok Kecamatan Darangdan Kabupaten Purwakarta posisinya tidak jauh dari Jembatan Cisomang dan perbatasan antara Purwakarta dan Bandung. Halte Cisomang termasuk Stasiun/Halte kelas 3 yang memiliki 2 jalur, dengan elevasi stasiun berada di ketinggian +385Mdpl pada kilometer 127+164. Dahulunya Halte ini melayani KA Lokal Cibatu relasi Purwakarta - Cibatu, namun setelah adanya jalur Ganda Sukatani sampai dengan Cikadongdong kecuali Sukatani - Plered masih single track. Maka Halte ini diberhentikan layanan operasionalnya sejak Desember 2014. Dilihat dari sisi Historis Halte Cisomang dibangun pada masa pembangunan jalur Cikampek - Padalarang oleh perusahaan negara kala itu Staatspoorweg. 


Halte/Stasiun Cisomang

Jembatan Cisomang adalah jembatan kereta api yang menghubungankan antar Halte Cisomang dengan Stasiun Cikadongdong. Jembatan Cisomang memiliki tinggi hampir 100 Meter dan panjang 230 Meter (Jembatan Lama) sedangkan Jembatan yang baru Panjangnya sekitar 243 Meter dengan konstruksi beton rangka bawah baja melengkung bercat biru sedangakan untuk konstruksi jembatan cisomang lama menggunakan full rangka baja bawah. Jembatan Cisomang yang baru diresmikan pada tahun 2004 oleh presiden Megawati Soekarnoputri kala itu. Jembatan Cisomang yang baru dibuat untuk menggantikan Jembatan Cisomang Lama yang kondisinya sudah mulai rapuh karena usianya sudah cukup tua. Dan untuk mendukung kelancaran perjalanan kereta api Bandung - Jakarta.



Jembatan Cisomang Lama

Jembatan Cisomang Baru

Oke setelah membahas Halte dan Jembatan Cisomang selanjutnya saya akan berbagi pengalaman mengenai blusukan saya kali ini di Halte dan Jembatan Cisomang. Blusukan ini di laksanakan pada tanggal 05 Maret 2017, blusukan ini di ikuti oleh Saya dan teman saya yang bernama Angga Wiratman. Perjalanan dimulai dari Kota Karawang. Berhubung saya tinggal di Kota Karawang maka perjalanan dimulai dengan mengendarai sepeda motor berangkat pada pukul 07,30. Perjalanan dari Karawang ke Halte Cisomang ditempuh kurang lebih 1 jam 30 menit melewati Stasiun Plered menuju Desa Depok di Kecamatan Darangdan Purwakarta. Selama perjalanan jalan yang dilalui kondisi jalan nya relatif bagus. Pada pukul kurang lebih 09,00 saya sampai di Halte Cisomang. Lalu menitipkan sepeda motor di warung depan Halte Cisomang sekalian membeli logistik makanan selama blusukan. Sebelum menuju ke Jembatan Cisomang saya dan teman saya menyempatkan untuk memeriksa kondisi Halte Cisomang yang sudah tidak beroperasi lagi. 


Memeriksa Kondisi Stasiun

Kondisi Halte Cisomang masih cukup bagus hanha saja rumput di peron halte mulai tumbuh subur. Lantai halte dan jendela halte nampak berdebu namun masih terawat. Didalam ruang PPKA sisa meja layanan masih ada tetapi mesin layanan sudah dicopot. Untuk kondisi toilet Halte kondisinya memprihatinkan karena dinding dan atap ditumbuhi rumput dan lumut. Bangunan Genset juga nampak sudah berdebu. Disisi kanan terdapat Rumah dinas pegawai kereta api yang kondisinya memprihatinkan juga. 


Tampak Depan Halte/Stasiun Cisomang

Ruang Tunggu Halte/Stasiun Cisomang

Kondisi Toilet Halte/Stasiun Cisomang

Kondisi Bekas Rumah Dinas Pegawai Halte/Stasiun Cisomang

Untuk persinyalan, Halte Cisomang terdapat sinyal blok yang masih betfungsi untuk mengamankan jalannya perjalanan kereta api petak Plered - Cikadongdong. Pada saat melihat lihat kondisi Halte. Pada waktu yang bersamaan lampu sinyal berubah menjadi warna hijau menandakan akan ada kereta api melintas di halte ini. Benar tidak lama meiintas KA Argo Parahyangan dari arah Bandung menuju Jakarta..


Kondisi Persinyalan Halte/Stasiun Cisomang

Setelah kereta api melintas saya dan teman saya bergegas menuju ke Jembatan Cisomang untuk mengabadikan KA Lokal Cibatu yang sebentar lagi akan melintas di Jembatan Cisomang. Saya berjalan kaki (red:tracking) sejauh kurang lebih 700Meter dari Halte Cisomang, melewati jalur baru yang sudah double track sesampainya di Jembatan Cisomang saya dan teman saya mencari Spot atau tempat buat mengambil atau memotret KA Lokal Cibatu. Saya memilih untuk high angle dengan menaiki tebing atau gundukan tanah yang tinggi, lalu mempersiapkan kamera dan mengatur settingan kamera. Tak lama terdengar suara Klakson lokomotif CC 203 (red: Semboyan35). Saya bersiap siap memotret KA Lokal Cibatu dari kejauhan Lokomotif CC203 muncul menikung melewati Jembatan Cisomang. 


KA Lokal Cibatu dari Cibatu menuju Purwakarta

Setelah mendapatkan gambar KA Lokal Cibatu dari arah Bandung menuju Purwakarta. Saya kemudian turun menuju ke ujung Jembatan Cisomang ke arah stasiun cikadongdong dengan berjalan melalui tepi jembatan yang khusus dibuat untuk pejalan kaki dan sepeda motor. Setelah mencapai ujung jembatan saya bersiap siap untuk memotret KA Argo Parahyangan dari arah Jakarta menuju Bandung. Hamoir kurang lebih 40 menit saya menunggu akhirnya muncul juga. Dengan gagahnya KA Argo Parahyangan melintas Jembatan Cisomang yang ditarik oleh lokomotif CC 206. Setelah itu saya berjalan ke arah Stasiun Cikadongdong untuk mencari spot yang bagus untuk memotrer KA 222 Serayu Pagi dari Jakarta menuju Purwokerto namun lama mencari spot yang bagus.tiba tiba suara semboyan 35 lokomotif CC 201 terdengar dan saya mencoba untuk mencari spot dadakan.karena dadakan maka saya mengambil keputusan untuk membuat video saja. 


KA Argo Parahyangan dari Jakarta menuju Bandung

Setelah KA Serayu Pagi lewat saya kembali ke Warung yang ada di tepi Jembatan Cisomang untuk istirahat siang sambil foto foto (red:Selfie) tak lama terdengar suara deru lokomotif CC 206 dari arah Jakarta menuju Bandung . Saya bersiap siap mengambil posisi untuk mengambil video. 
Setelah KA Argo Parahyangan melintas saya kembali berjalan ke ujung Jembatan Cisomang arah Cikadongdong menuju ke sisi bawah Jembatan Cisomang melewari Kebun Singkong dan Hutan Karet yang ditumbuhi semak belukar yang lebat. Setelah menembus semak belukar yang lebat. Akhirnya menemukan spot tersembunyi di yang cocok untuk memotret KA Lokal Cibatu yang dari Purwakarta menuju Bandung. Oya untuk Sahabat Railfans yang ingin menuju ke spot ini alangkah baiknya berhati hati karena kondisi semak belukar yang lebat memungkinkan binatang liar sewaktu waktu muncul dan tumbuhan berduri yang ada disekitar spot ini. Oke lanjut. Setelah lama menunggu akhirnya KA Lokal Cibatu muncul dengan posisi Lokomotif LongHood (red:LH) saya langsung memotret moment teresebut. Dan hasilnyapun tak mengecewakan dan sangat bagus menurut saya karena mendapatakan gambar full rangkaian dengan latar panorama alam yang indah dan megahnya Jembatan Ciomang yang kokoh betdiri menjulang tinggi menghubungkan dua tebing. 


KA Lokal Cibatu dari Purwakarta menuju Cibatu

Setelah mendapatkan moment tersebut saya dan teman saya bergegas menuju kembali ke warung untuk mengabadikan KA Argo Parahyangan dan KA Serayu Pagi dari arah Purwokerto melintas. Setelah sampai di warung dan sudah mengabadikan KA Argo Parahyangan dan KA Serayu Pagi maka saya memutuskan untuk Kembali menuju Halte Cisomang dengan melewati bekas Jalur lama yang sudah tidak terpakai. 


Kondisi Bekas Jalur Lama Cisomang - Cikadongdong sebelum Double Track

Bekas Jembatan dekat Halte/Stasiun Cisomang sebelum Double Track

Kondisi Jalur lama ini sudah tertutup sebagian oleh rumput liar dan Rel sebagian sudah dicabut tinggal batu ballastnya saja. Sesampainya kembali di Halte Cisomang saya menyempatkan untuk berfoto di plang Halte dan berfoto bersama teman saya di depan Halte Cisomang. Kemudian bergegaa pulang kembali ke Kota Karawang (red:Pulang). Oke demikian sedikit cerita pengalaman saya blusukan di Halte Cisomang dan Jembatan Cisomang. Tunggu Blusukan saya di ekspedisi selanjutnya.
Foto dulu Sebelum Pulang

Tim Blusukan Halte dan Jembatan Cisomang

Joyride KA 183 Kutojaya Selatan

Hisorical

Oke Sahabat Railfans seperti biasa saya akan berbagi Pengalaman Joyride Kereta Api, Kali ini saya akan Berbagi Pengalaman Joyride Kereta Api Kutojaya Selatan Relasi Kutoarjo – Kiaracondong. Oke Joyride ini di laksanakan pada Tanggal 09 Maret 2015, Pada awalnya  Tanggal 08 Maret 2015 Sore setelah saya Hunting di Spot Kalimenur sesuai rencana saya langsung ke Stasiun Wates untuk menuju Stasiun Kutoarjo menggunakan KA Prameks tiba di Stasiun Kutoarjo sekitar jam16,30an Rencananya setelah tiba di Stasiun Kutoarjo saya akan Tracking Lintas Kutoarjo – Purworejo namun dikarenakan sampai Kutoarjo sudah terlalu sore akhirnya Trackingpun dibatalkan.
Untuk bisa Naik KA Kutojaya Selatan saya Harus Menginap semalaman di Stasiun Kutoarjo. Ke esokan harinya Pukul 05,30 saya bergegas untuk mandi di Kamar Mandi Stasiun Kutoarjo setelah itu sambil menunggu waktu Boarding saya menyempatkan untuk Jeprat jepret Sekitaran stasiun Kutoarjo. Waktu sudah menunjukan Pukul 07.20 saya langsung bergegas untuk Boarding Masuk Stasiun Kutoarjo, di dalam Stasiun Seperti biasa saya jeprat jepret keadaan Stasiun dan sambil menunggu KA Logawa Tiba,Tepat jam 07.39 KA Logawa dari arah Barat masuk stasiun Kutoarjo, sayapun langsung bersiap mengabadikannya lewat jepretan kameraku,Setelah KA Logawa Berangkat. Terlihat di jalur 4 terdapat Rangkaian KA Kutojaya Selatan sedang di Langsir untuk dipersiapkan mengangkut penumpang yang akan menuju Kota Bandung dan sekitarnya. Tepat Pukul 08.10 KA Kutojaya Selatan di berangkatkan, Dengan senangnya saya mendapat Kereta K3 0 08 19 KTA New Livery yang super Adem Acnya.
Pemandangan Alam yang di dapat Joyride KA Kutojaya Selatan yaitu Dari Stasiun Butuh sampai Stasiun Ijo di dominasi oleh Persawahan dan Perkebunan , dari Stasiun Ijo sampai Stasiun Kroya di dominasi Oleh Persawahan,Perkebunan,Perumahan Warga, Dari Stasiun Kroya sampai Stasiun Lebeng di dominasi oleh Perkebunan dan Persawahan di sekitar Stasiun Sikampuh namun di Stasiun Maos Disuguhkan dengan Pemandangan Gerbong Ketel Pertamina dan Jembatan Sungai Serayu, di Petak Stasiun Jeruklegi sampai Stasiun Banjar di dominasi oleh Perkebunan,Perbukitan dan sebagian Persawahan sedangkan untuk Wilayah Priangan Timur dari Mulai Stasiun Banjar sampai Stasiun Nagreg di Dominasi oleh Perkebunan dan Perbukitan serta Track yang Naik Turun dan Berkelok kelok kecuali di petak Stasiun Leles yang disuguhkan dengan pemandangan persawahan dan pedesaan dengan latar pegunungan jika sudah melewati Stasiun Cicalengka sampai Stasiun Kiaracondong di dominasi Oleh Pemandangan Sawah,Rawa Rawa dan Perkampungan Padat Penduduk.
Untuk Perjalanannya KA Kutojaya Selatan dari Pemberhentian awal (Kebumen) sampai Pemberhentian di Sidareja Selalu Tepat Waktu,di Stasiun Gandrumangun berhenti untuk Bersilang dengan KA 160 Pasundan (KAC-SGU) di Stasiun Langen bersilang dengan KA 74 Lodaya (BD – SLO )sampai di stasiun Banjar ternyata masuknya lebih cepat 8 Menit,  berangkat Stasiun Banjar Tepat Pukul 11.42, di Stasiun Karangpucung di tahan Sinyal Keluar Stasiun Karangpucung sesuai rencana KA 183 Silang KA 6 di Stasiun Karangpucung Namun ternyata KA 6 baru masuk Stasiun Ciamis akhirnya Persilangan di geser ke Stasiun Bojong, di stasiun Bojong KA 183 Masuk  jalur 1 sedangkan KA 6 Masuk sepur Lurus jalur 2. Sampai di stasiun Tasikmalaya KA 183 Telat 7 Menit, Berangkat Tasikmalaya pukul 12.52 di petak Stasiun Ciawi – Cirahayu KA 183 Ditahan di sinyal Masuk Stasiun Cirahayu,sesampainya di stasiun Cipeundeuy KA 183 Terlambat 10 Menit dari Jadwal dan bertemu KA 210 yang sedang menunggu di Jalur 2. KA 183 berangkat Cipeundeuy pukul 13.54 sampai di Stasiun Cicalengka KA 183 Bertemu dengan KA Lokal Bandung Raya yang sedang Stabbling dari Stasiun Cicalengka KA 183 Berjalan cepat untuk mengurangi waktu keterlambatan namun sebelum masuk Stasiun Cimekar KA 183 sempat tertahan sinyal Masuk Cimekar selama 1 Menit dan akhirnya sampai di stasiun Kiaracondong pukul 15.28 telat 11 Menit dari jadwal.
Oke itu Cerita pengalaman Joyride saya di KA 183 Kutojaya Selatan, tunggu cerita Joyride saya di lain waktu.    

Stasiun Sumpiuh

Hisorical


Masih dalam satu perjalanan kali ini saya ingin membahas tentang Stasiun Sumpiuh,sebagai lanjutan tema perjalanan saya yaitu Road To Blusukan 3 Stasiun (Kemranjen,Sumpiuh,Tambak).Oke sahabat Railfans pasti sangat familiar dengan stasiun Sumpiuh ketimbang Stasiun Yang mengapitnya yaitu Tambak dan Kemranjen, ya Betul stasiun sumpiuh mungkin agak terkenal karena beberapa Kereta api ada yang berhenti normal untuk menurunkan dan menaikan penumpang di stasiun sumpiuh, 

Stasiun Stasiun Di Kabupaten Cilacap

Hisorical


Kabupaten Cilacap adalah salah satu Kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Tengah Letaknya Berada di Selatan Kabupaten Banyumas dan Sebelah Barat Kabupaten Kebumen, Kabupaten merupakan Salah satu Kabupaten terluas yang ada di Provinsi Jawa Tengah. Dalam Perkeretaapian Kabupaten Cilacap termasuk dalam Daerah Operasi 5 Purwokerto, Kabupaten Cilacap juga Memiliki banyak Stasiun Kereta Api baik yang sudah tidak aktif maupun yang masih aktif Terhitung dari Stasiun

Stasiun Ijo

Hisorical

Sahabat Railfans !!,Bila kita Berkunjung Ke Gombong Alangkah Baiknya Mampir dulu dan mencoba Hunting di Stasiun Ijo. Stasiun Ijo terletak di Desa Bumiagung, Kecamatan Rowokele, Kabupaten Kebumen berjarak sekitar 5 Kilometer dari Stasiun Gombong dan terletak di Ketinggian 25 mdpl. Stasiun Ijo terdaftar sebagai Bangunan Cagar Budaya Disisi sebelah Timur Stasiun Ijo terdapat Trowongan Kereta Api dengan panjang 580 meter dan memiliki 22 Sleko, setiap sleko berjarak 25 meter di kiri maupun di kanan trowongan, dan juga terdapat Pos JPTW di ujung sebelah Timur

Our Team

  • Syed Faizan AliMaster / Computers
  • Syed Faizan AliMaster / Computers
  • Syed Faizan AliMaster / Computers
  • Syed Faizan AliMaster / Computers
  • Syed Faizan AliMaster / Computers
  • Syed Faizan AliMaster / Computers