Tracking Jalur Mati Serajoedal Stroomtram Matshaapij Eks Stasiun Muntang - Stasiun Klampok




Kemegahan Bangunan dan Pemandangan Jalur Serajoedal Stoomtram Maatschappij dari dulu sampai sekarang memang  sangat bagus dan indah. Terbukti pada jalur antara Stasiun Banjarsari sampai Halte Karangkemiri melewati hamparan sawah yang luas serta melewati sungai Klawing yang panjangnya sekitar ± 200 M menambah keindahan panoramanya.  Jalur ini dulunya dibangun pada tahap pertama oleh Perusahaan Swasta yaitu bernama Serajoedal Stoomtram Matschappij pada Tahun 1893 dan jalur Banjarsari – Muntang – Karangkemiri – Kemangkon – Purworeja Klampok diresmikan pengoperaaiannya pada
Tanggal 02 Juli 1897, sejak pengoperasiannya sampai berakhir sekitar Tahun 1980an Bangunan bekas jalur SDSM sampai sekarang masih kokoh berdiri walaupun sebagian ada yang sudah rusak termakan oleh waktu dan ada juga yang rusak bahkan hilang karena ulah tangan – tangan jahil namun tak menyurutkan niat kami untuk menelusuri Jalur Banjarsari – karangkemiri – kemangkon. Penelusuran di bagi dua tahap, tahap pertama dimulai dari Halte Muntang pada tanggal 20 Mei 2012 sekitar jam 10 pagi. Di Halte Muntang tidak terdapat bangunan bekas Halte muntang tapi hanya menyisakan bekas pondasi dan gundukan tanah yang melebar kemudian kami cocokan Peta Jalur SDSM yang diberi dari teman saya Sdr Jatmiko W dari Komunitas Banjoemas Heritage setelah di cocokan dengan peta memang benar dulunya bekas Halte Muntang, kamipun mengambil gambar di sekitar Halte Muntang,


Gambar : Jembatan Sebelah timur Halte/Stasiun  Muntang dan Patok Milik PT KAI Di sekitar Bekas Halte/Stasiun Muntang


setelah puas memotret gambar kamipun berjalan ke arah timur dan bertemu dengan 2 jembatan kecil yang kondisinya masih lumayan bagus tapi di bagian Relnya sudah di cor dengan semen sehingga bisa dilalui oleh Kendaraan Roda dua, setelah melihat lihat kami melanjutkan kembali perjalanannya sekitar 100 M kami bertemu dengan Bangunan megah yang masih berdiri kokoh sampai sekarang yaitu Jembatan sungai Klawing atau di sebut Kali Klawing. 


Gambar : Jembatan sebelah Timur stasiun Muntang dan bekas Jalur sebelah barat Jembatan Sungai Klawing

Jembatan ini memiliki panjang ± 200 M bentuknya Mirip Jembatan Serayu yang berada di Jalur Patikraja – Maos, Jembatan yang menggunakan rangka Baja ini masih bagus dan kuat. Jembatan ini memiliki satu Pilar/Tiang Penyangga yang berada ditengah Jembatan dan meiliki satu Sleko yang terdapat Gardu yang berbentuk kotak yang terkunci dan penuh dengan coretan tangan tangan jahil,



Gambar : Jembatan Sungai Klawing dan Gardu/Kotak yang berada di Sleko Jembatan Sungai Klawing



Gambar : Jembatan Sungai Klawing dari Berbagai sisi

kami di sini cukup lama karena menikmati kemegahan Jembatan Kali Klawing tidak puas rasanya kalau tidak di abadikan dengan kamera, kamipun sempat memotret dari berbagai sisi, di sebelah selatan Jembatan di pinggir sungai kami menemukan 2 Patok yang milik PT KAI dan milik SDSM tang berdampingan dan lumayan bagus namun sayang kondisi patok milik PT KAI sudah miring, dan kami juga melihat Rel yang berada di jembatan yang bertuliskan SJC – 95 – SDSM,



Gambar : Patok PT KAI bersebelahan dengan Patok SDSM dan Rel Yang bertuliskan SJC -95 - SDSM

kami sempat berfoto bersama teman – teman  di Jembatan Sungai Klawing, setelah puas berfoto dan menikmati kemegahan Jembatan Sungai Klawing



Gambar : Tim Napak Tilas Foto Bareng di Jembatan Sungai Kali Klawing

kami melanjutkan lagi ke arah timur sekitar 200 M arah timur kami bertemu dengan jembatan yang kondisinya masih bagus tapi jembatannya sudah dicor dan bisa di lalui pejalan kaki dan sepeda motor, kami sempat berhenti dan mengabadikannya, kamipun sempat di tanya – tanya sama warga sekitar yang sedang bertani “Apakah jalur kereta ini mau di aktifkan lagi de?”dengan wajah senang ungkap salah seorang warga, mungkin kalau Jalur ini akan di aktifkan kembali warga sekitar merasa senang, setelah berhenti kamipun melanjutkan kembali




Gambar : Jembatan Sebelah timur Jembatan Sungai Klawing

perjalanannya kami memasuki permikiman warga dan kuburan desa di sini perjalanan cukup adem karena rimbun oleh pepohonan karena dekat dengan pemukiman warga kami sempat bertemu dengan jembatan yang melewati parit namun cukup tinggi pondasinya, kami berhenti sejenak untuk kembali mengabadikan jembatannya.



Gambar : Jembatan Kereta Api SDSM di Sebelah timur Pemukiman Warga

Setelah berhasil mengabadikannya kami lanjutkan kembali perjalannnya, kami memasuki area persawahan yang luas kami juga menjumpai jembatan lagi di tengah – tengah hamparan sawah tak mau meninggalkan momen bangunan Jembatan SDSM kami berhenti sejenak untuk mengabadikan momen ini, setelah selesai memotretnya
Gambar : Jembatan Sebelum memasuki Halte/Stasiun Karangkemiri

kami lanjutkan lagi perjalanan kearah timur yang track/jalurnya lurus, setelah melewati persawahan kami bertemu dengan jalan desa, rupanya gundukan tanah setelah melewati jalan desa mulai melebar, Pikir saya mungkin ini Halte/Stasiun karangkemiri namun teman teman tetap berjalan terus ke arah timur melewati gundukan tanah yang melebar itu, kami memasuki pemukiman warga, bekas jalur SDSM disini berlumpur sehingga menyulitkan perjalanan kami yang menggunakan sepeda motor sesekali Sepeda Motor kami tergelincir di dalam lumpur namun rintangan ini tidak menyurutkan kami untuk menjelajah lagi akhirnya tiba di ujung perjalanan kami menemui Jembatan SDSM yang kondisinya tidak dapat dilalui oleh kendaraan bermotor karena di bagian tengah jembatan tidak di cor,
Gambar : Kondisi Jembatan Yang Memprihatinkan yang berada di sebelah timur Halte/Stasiun Karangkemiri
kamipun berhenti sejenak untuk mengambil gambarnya dan mengecek bangunan jembatan ternyata setelah diteliti sebagian rangka jembatan ada yang rusak karena faktor alam dan juga ada sebagian yang bekas sudah dicuri orang nampak bekas digergaji oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, selesai melihat – lihat kamipun berunding dengan teman – teman akhirnya kami memutuskan untuk berputar dan balik lagi, sebelum berputar balik kami bertemu oleh salah seorang warga yang mau berangkat mencari rumput kami sempat bertanya – tanya akhirnya kami mendapatkan informasi bahwa gundukan tanah yang dekat persimpangan jalan desa itu bekas Halte/Stasiun Karangkemiri, bukan hanya itu saja kami juga mengobrol ternyata bapak tua itu sempat merasakan naik kereta api SDSM waktu masih beroperasi dulu, kata bapak tua itu dulu ada kereta pengangkut penumpang dan barang yang menuju ke Wonosobo dan ke Purwokerto rangkaiannya sekitar 5 – 6 Gerbong yang ditarik oleh Lokomotif Uap yang melintas di Halte/Stasiun Karangkemiri sekitar jam 9 pagi ke Wonosobo dan jam 4 sore ke Purwokerto, setelah mendapat cukup informasi kami menyempatkan untuk berfoto bareng dengan Bapak tua itu yang kami lupa tidak menanyakan namanya







Gambar : Foto Bersama dengan Narasumber yang merupakan Saksi mata kemegahan Jalur SDSM tempo dulu
Setelah berfoto bareng dengan narasumber kami melanjutkan kembali, balik menuju gundukan tanah yang melebar di sebelah timur jalan desa, kami sempat mencocokan dengan peta tapi kami agak ragu dari pada bingung kami bertanya sama warga sekitar yang kebetulan berjualan di pinggir jalan dekat Halte/Stasiun Karangkemiri, memang benar dulu di bekas gundukan tanah itu berdiri Halte/Stasiun, tapi kami tidak langsung mengambil gambarnya, kami istirahat sebentar sambil mencuci sepeda motor kami yang tadi terjebak di lumpur sambil membeli makanan minuman dan ada yang mennyalakan Laptop untuk memasukan Data – data penjelajahan dan ternyata di area situ tertangkap sinyal Hotspot Free di Laptop kami kebetulan sekali kami langsung mengkoneksikan dengan internet dan mengupload sebagian gambar – gambar hasil penjelajahan ke Internet,Setelah puas Istirahat






Gambar : Bekas Halte/Stasiun Karangkemiri

kami menyempatkan untuk mengambil gambar Bekas Halte/Stasiun Karangkemiri, tidak terasa hari sudah sore dan agak mendung kami memutuskan untuk mengaakhiri penelusuran jalur SDSM Muntang – Karangkemiri. Memang di jalur antara Muntang – Karangkemiri memiliki panorama dan pemandangan yang indah serta terdapat salah satu peninggalan yaitu jembatan Sungai Klawing yang megah pada masanya yang  sampai sekarang bisa dinikmati kemegahan walaupun tidak merasakan naik kereta api seperti pada masanya, semoga kemegahan jalur ini bisa dinikmati dengan diaktifkannya kembali jalur ini.




Tracking SDS Part 2 ( Kemangkon – Klampok )

Jalur SDS kemangkon – klampok adalah jalur yang tak kalah menarik dari petak jalur eks SDSM yang lain sebab di petak jalur ini melewati Sungai serayu dan hamparan sawah oleh karena itu saya dan teman teman Railfans untuk melanjutkan tracking jelajah Jalur SDSM yang waktu itu sudah dilakukan dan pada tanggal 21 Agustus 2012 kami berencana membuktikan keistimewaan petak jalur ini. Tepat jam 08.30 kami berangkat dari Eks Stasiun Purbalingga (Basecamp Railfans Kota Perwira) naik motor kami melewati jalan raya kemangkon – wirasaba dan melewati jembatan Kali klawing jetis kami berhenti sejenak untuk mengamati bangunan jembatan yang udah gak kepake dan kondisinya sudah tinggal pondasinya saja posisinya tepat di samping jembatan jalan raya,setelah diamati filling kami itu kayaknya bekas jembatan Kereta pengangkut tebu yang waktu itu digunakan untuk mengangkut tebu di sekitar Wirasaba ke Pabrik Gula/Suikerfabriek Bodjong. Setelah lama mengamati kami melanjutkan perjalanan ke arah Bandar Udara/LANUD Wirasaba ditengah perjalanan kami berhenti lagi karena dipinggir jalan ada Patok PT KAI,kami mencocokan dengan peta ternyata benar itu adalah bekas Jalur SDSM yang memotong/bersinggungan dengan jalan yang kami lalui,



 kami mengamati daerah sekitar tapi tidak terdapat bekas Bangunan PJL yang seperti di petak Banjarsari – Karangkemiri,kami hanya menjumpai patok PT KAI Dan Patok yang kondisinya sudah tidak bisa diidentifikasikan karena patok tersebut sudah berlumutan dan mulai hancur kemungkinan Patok yang bersebelahan dengan Patok PT KAI itu patok milik SDSM,



Penasaran dengan jalur yang memasuki persawahan dan masih menyisakan beberapa batu ballast/kricak kamipun mengikutinya ternyata ditengah sawah terdapat 1 buah jembatan yang agak besar kira kira panjangnya sekitar 5 meter namun tinggal tersisa besi besinya saja relnya sudah tidak ada, kamipun sempat mengambil gambar area situ.


kemudian kami balik ke tempat kami memarkirkan motor tadi di dekat persilangan sebidang dan kami menelusuri lagi ternyata jalur memasuki area perkebunan tebu di dekat/ sebelah LANUD Wirasaba,kamipun memutuskan untuk tidak memasuki area perkebunan tebu walaupun jalurnya masuk situ kami hanya melewati jalan yang ada di pinggir perkebunan tebu setelah berjalan selama kurang lebih 10 menit kami tiba di sisi barat jembatan Kereta api Kali Serayu Wirasaba sebelum melintasi jembatan kami melewati dan melihat ada 3 patok yang berdampingan yaitu Patok Milik PT KAI,SDSM Dan Milik LANUD Setelah melihat – lihat kami langsung menuju jembatan Kali serayu yang tak kalah megahnya dengan Jembatan Kali Klawing.jembatan ini membentang diatas sungai serayu Perbatasan antara Kabupaten Purbalingga Dengan Kabupaten Banjarnegara,Kondisi jembatan lumayan terawat karena dibagian atasnya digunakan untuk lalulintas sepeda motor,pejalan kaki dan juga sebagai jalan/akses alternatif. Jembatan ini memiliki panjang kurang lebih 200 Meter dengan tinggi kurang lebih 15 Meter dan memiliki sleko sebanyak 3 buah.



setelah puas mengabadikan,menikmati jembatan tersebut kami melanjutkan perjalanannya,jalur pun mulai memasuki area perkampungan padat di wilayah klampok dan kami bertemu dengan jalan Raya lintas Tengah/Lintas Kabupaten kami melewati jalan raya yang lumayan lurus kamipun mulai melihat rel yang ada di pinggir jalan raya,




benar saja rel itu mulai memasuki areal pertokoan PJKA yang terdapat stasiun Klampok,kami sempat bingung karena bangunanya adalah pertokoan tapi yang saya curigai di atap pertokoan itu terdapat semacam tiang Kabel Telegraf yang dulu digunakan oleh SDSM mungkin itu benar stasiun Klampok kami tidak sempat mengamati lebih detail karena waktu sudah mempet kami akhirnya mengakhiri tracking Petak Stasiun Karangkemiri(Kemangkon) – Klampok dan lain waktu kami akan meneruskan tracking atau ekspedisi SDSM.

Hisorical

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 comments:

Posting Komentar